Serahkan DIPA, Gubernur NTT Minta Bupati/Wali Kota Alokasi Anggaran untuk Modernisasi Pertanian

 

Gubernur NTTViktor Bungtilu Laiskodat telah menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian/Lembaga serta Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2023 tingkat Provinsi NTT di Aula Fernandes Kantor Gubernur NTT, Jumat (9/12/2022) siang.

Gubernur NTTViktor Bungtilu Laiskodat dalam arahannya mengatakan, 60-70 persen penduduk di NTT berprofesi sebagai petani.

Untuk itu, kata Gubernur NTTViktor Bungtilu Laiskodat, APBD Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT harus dialokasikan untuk kebutuhan modernisasi pertanian.

“Hampir semua kabupaten di NTT 60-70 persen penduduk NTT bergerak pada sektor pertanian. Lalu berapa persen perencanaan anggaran kita untuk modernisasi pertanian? Bisa dipastikan kita akan tetap miskin kalau kita tidak lakukan modernisasi pada sektor terbesar di NTT ini. Modernisasi pada proses wajib hukumnya,”kata Gubernur Viktor.

Lanjut Gubernur Viktor, tujuan APBN, APBD dan APBDes adalah untuk kesejahteraan masyarakat. Sehingga semua dana itu harus dimanfaatkan secara baik untuk kebutuhan masyarakat.

Menurut Gubernur, NTT tidak akan berubah kalau mindset para pemimpinnya tidak berubah. Modernisasi pertanian wajib hukumnya harus dilaksanakan di bidang pertanian, mulai dari cara penanaman, penyiangan, panen dan pasca panen.

Gubernur NTT menegaskan kepada semua Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Camat dan Kepala Desa harus turun langsung ke lapangan dalam melaksanakan program pertanian.

“Saya minta kita fokus betul untuk mendorong pertumbuhan pada sektor pertanian. Maka harus dilakukan modernisasi. Cara tanamnya tidak boleh pakai kayu lagi tapi pakai mesin supaya cepat. Tidak ada yang miskin di NTT. Saya sudah keliling seluruh pelosok, provinsi ini kaya luar biasa,”jelas Gubernur Viktor.

Sumber :  VictoryNews

Related posts

ID Food Mendorong Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pertanian dan Pangan

Kemendag dorong produk pertanian Indonesia masuk pasar Australia

Pinjaman Ultra Mikro BRI Bikin Petani Ini Raup Omzet Rp 36 Juta