Home » BPS Banyuwangi Bersiap Geber Sensus Pertanian 2023

BPS Banyuwangi Bersiap Geber Sensus Pertanian 2023

by Jhon Sabri
65 views 2 minutes read

 

Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi bersiap menggeber Sensus Pertanian tahun ini. Survei kali ini mencakup enam subsektor, mulai tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan. Beberapa jenis kegiatan juga turut disurvei. Antara lain budi daya, penangkaran, penangkapan, dan jasa pertanian.

Ciri khas dari sensus pertanian yakni dilakukan pada tahun yang berakhiran angka tiga. Sensus pertanian terakhir dilaksanakan pada tahun 2013. ”Tahun ini merupakan sensus pertanian yang ketujuh,” ujar Kepala BPS Banyuwangi Joko Santoso.

Joko memaparkan, ada tiga tujuan pelaksanaan Sensus Pertanian 2023. Pertama, menyediakan data struktur pertanian, terutama untuk unit-unit administrasi terkecil. Kedua, menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian saat ini. Ketiga, menyediakan kerangka sampel untuk survei pertanian lanjutan.

Pelaksanaan Sensus Pertanian berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Penyelenggaraan sensus dilakukan setiap sepuluh tahun sekali. Selain itu, sensus dilaksanakan dalam rangka menjawab kebutuhan data, baik di level nasional atau pun internasional. ”Untuk menyiapkan data berstandar internasional yang mengacu Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO),” kata bapak dua anak itu.

Kegiatan sensus dilaksanakan selama satu bulan penuh yang direncanakan berlangsung pada Mei mendatang. Meski masih empat bulan lagi, Joko menyebut pihaknya kini mulai menyiapkan sumber daya manusia sebagai petugas sensus di Banyuwangi.

Pelaksanaan rekrutmen petugas akan digelar bulan Februari dengan kuota yang dibutuhkan 2.518 petugas. Terdiri dari 2.108 petugas pencacah, 364 petugas pengawas, dan 46 koordinator. Namun, pihaknya mengutamakan data pendaftar yang sebelumnya sempat menjadi petugas survei. ”Akan kami tawarkan terlebih dahulu kepada petugas yang dulu, baru sisa kuota yang masih kosong akan diambil dari rekrutmen,” ujarnya.

Mekanisme pelaksanaan sensus pertanian di Banyuwangi dibagi dalam dua wilayah. Yaitu wilayah konsentrasi pertanian seperti di daerah desa dan wilayah nonkonsentrasi layaknya di pusat kota. ”Untuk daerah yang masih terdapat banyak lahan pertanian itu dilakukan secara door to door, sedangkan di perkotaan menggunakan metode snowball dari satu orang ke orang lain yang berkaitan,” pungkas Joko.

Source : Radar Banyuwangi

You may also like