Home » Akademisi Sebut Masih Minimnya Penanaman Padi Secara Intensif

Akademisi Sebut Masih Minimnya Penanaman Padi Secara Intensif

by Abdul Rini
56 views 2 minutes read

POSBELITUNG.CO, BANGKA – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih belum bisa memenuhi kebutuhan beras secara mandiri. Hal ini dikarenakan produksi beras yang masih rendah, sehingga masih diperlukan impor ataupun tambahan pasokan beras dari luar daerah.

Dosen Jurusan Agroteknologi Universitas Bangka Belitung (UBB), Gigih Ibnu Prayoga mengungkap, sekitar 50 persen masyarakat Bangka Belitung masih bergantung dengan beras dari luar daerah.

Kata Gigih, minimnya penanaman padi secara intensif (massal) yang dilakukan masyarakat di Bangka Belitung, jadi penyebab masyarakat Babel mengandalkan beras dari luar daerah.

Ia menyebut, para petani di Babel umumnya menanam padi hanya sebagai komoditas tambahan untuk konsumsi pribadi atau keluarga bukan sebagai komoditas utama.

“Selain karena produksi yang masih rendah, di beberapa kabupaten penanaman padi secara intensif di Bangka Belitung masih belum dilakukan. Kendala petani dalam budidaya padi ada berbagai faktor, mulai dari serangan hama penyakit, teknis budidaya yang belum tepat, kondisi tanah yang minim unsur hara, dan belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi,” ungkap Gigih, Jumat (24/2/2023).

Jika ditinjau dari kondisi lingkungan Bangka Belitung, kesesuaian lahan di Bangka Belitung kurang cocok atau produktif untuk penanaman padi, khususnya padi sawah. Hal ini disebabkan karena tekstur tanah di Bangka Belitung yang tergolong agak kasar hingga kasar, seperti pasir berlempung dan pasir.

Sementara untuk faktor cuaca ia menuturkan jika Bangka Belitung masih mendukung untuk beberapa jenis varietas padi, terutama padi ladang dan varietas padi dataran rendah.

“Padi ladang dan padi dataran rendah umumnya mampu beradaptasi dengan suhu Babel yang cukup tinggi. Hanya kelemahan padi ladang lokal Bangka antara lain umur panen lama dan tanaman terlalu tinggi sehingga gampang rebah saat angin kencang. Potensi kehilangan hasil akibat rebah dapat mencapai 70 sampai dengan 100 persen,” ujarnya.

Untuk mencapai Babel swasembada beras, ia menyarakan beberapa upaya yang harus dilakukan, seperti perbaikan kesuburan tanah melalui penambahan bahan organik dan pemupukan, pembuatan dan perbaikan kualitas sistem irigasi, serta pembuatan teras atau penanaman padi yang sejajar kontur jika penanaman di daerah lereng.

Sumber : Pos Belitung

You may also like