Home » IPB dan Universitas di Jepang Kerja Sama Vokasi Bidang Pertanian

IPB dan Universitas di Jepang Kerja Sama Vokasi Bidang Pertanian

by Mochammad Wiratmansyah
56 views 2 minutes read

TEMPO.COJakarta – Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria dan Rektor Shizuoka Professional University of Agriculture (SPUA) Shigehiko Suzuki menandatangani naskah kerja sama (MoU) dalam pendidikan vokasi dan bidang pertanian. Kerja sama meliputi pertukaran dosen dan mahasiswa, penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan bersama.

Kegiatan yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo ini berlangsung di Tokyo, Jepang, Kamis, 2 Maret lalu. Hadir untuk menyaksikan penandatanganan MoU adalah Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang dan Mikronesia, Heri Akhmadi yang didampingi Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Tokyo, Yusli Wardiatno.

Heri menilai bahwa kerja sama antara IPB dan SPUA dapat mencetak sumber daya manusia yang terampil di bidang pertanian serta meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor komoditas pertanian Indonesia ke Jepang.

“SPUA merupakan perguruan tinggi baru di Jepang dengan program S1 yang orientasi kurikulumnya menitikberatkan pada 70 persen praktik dan 30 persen teori, sehingga tepat untuk ditautsuaikan dengan IPB yang memiliki sekolah vokasi,” ujar Atdikbud Yusli, dilansir dari laman Kemendikbudristek pada Jumat, 10 Maret 2023.

Yusli mengungkapkan harapan agar alumni SMK di Indonesia dapat memperoleh pendidikan vokasi yang berkualitas. Ia juga berharap pendidikan tersebut dapat meningkatkan kesempatan mereka untuk bekerja di industri otomotif di Jepang.

Pada kesempatan lain pada awal Maret lalu, perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo di Jepang, John Tjahjanto Boestami dan Atdikbud Yusli menghadiri penandatanganan MoU antara konsultan tenaga kerja ASEAN Nagoya Center (ANC) dengan Takayama College of Car Technology (TCCT).

Kerja sama yang didukung oleh Pemerintah Kota Takayama ini menargetkan alumni SMK dari Indonesia untuk belajar dua tahun di TCCT, kemudian menjadi tenaga kerja terampil di Jepang. Setelahnya, tenaga kerja akan kembali ke Indonesia untuk berkarya dengan keahliannya.

Menyambut kerja sama tersebut, Wakil Kepala Perwakilan RI Tokyo dan Walikota Takayama mengapresiasi upaya ANC dan TCCT dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia di bidang otomotif. Kerja sama ini juga dinilai dapat membantu pemenuhan kebutuhan tenaga kerja pada industri otomotif di Jepang.

Sumber : Tempo

You may also like