Dinas pertanian nunukan menguji sampel pangan pasar: hasil


benuanta.co.id, NUNUKAN
 – Untuk memastikan pangan segar di Nunukan bebas dari cemaran kimia (residu pestisida, mikotoksin, logam berat) yang dapat mengganggu kesehatan manusia sehingga perlu dilakukan pengawasan keamanan pangan.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan melakukan pengawasan menjelang hari raya Idulfitri, dan mengambil sampel untuk pengujian pangan segar asal tumbuhan, yang berada di Pasar Tradisional Inhutani dan Pasar Jl. Rimba pada Kamis, 13 April 2023.

Pengawas Mutu Hasil Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan, Eka Retna Ambarwati mengatakan, selain melakukan pemantauan harga pangan dan juga melakukan pengawasan pangan segar asal tumbuhan.

“Pengawasan pangan segar asal tumbuhan ini kita ingin melihat apakah ada residu pestisida, mikotoksin, logam berat, namun sampel akan kita uji untuk melihat hasil residu pestisida tersebut,” kata Eka Retna Ambarwati kepada benuanta.co.id, Jumat (14/4/2023).

Dengan melakukan pengujian pangan segar di pasar-pasar tradisional yang ada di Nunukan, jika ditemukan ada yang terindikasi dari hasil uji maka akan dilakukan pembinaan terlebih dahulu, setelah Itu baru akan ditelusuri. Dia juga mencontohkan cabe asal dari mana setelah diketahui maka akan mendatangi si petani tersebut dan diberikan pembinaan, setelah itu cabe yang ditanam akan diuji lagi.

Dia juga berharap apa yang ada di pasaran sebelum dikonsumsi aman, karena bahaya residu pestisida sangat berisiko dan itu akan terlihat dalam waktu lama bisa terjadi kanker, sedangkan jangka pendeknya akan terjadi keracunan, muntaber.

Sedangkan pangan luar lokal jika terindikasi residu pestisida makan dilakukan pembinaan si pelaku usahanya. Namun selama ini belum pernah ditemukan.

“Dari hasil sampel yang kita ambil semaunya negatif, berarti aman,” jelasnya.

Sumber: benuanta

Related posts

ID Food Mendorong Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pertanian dan Pangan

Pinjaman Ultra Mikro BRI Bikin Petani Ini Raup Omzet Rp 36 Juta

Ratusan Ha sawah di Situbondo siap panen musim tanam dua