Strategi pertanian pemerintah provinsi Banten memanfaatkan riset atmosfer “kamajaya”


Bandung – Humas BRIN. 
Perubahan iklim berdampak pada perubahan pola cuaca dan dan musim di Indonesia. Salah satu sektok strategis yang terkena dampak perubahan cuaca dan musim tersebut adalah pertanian.

Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIMA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)  Erma yulihastin mengatakan, Kajian Awal Musim Jangka Madya Wilayah Indonesia (Kamajaya) merupakan program inovasi teknologi berupa decision support system untuk mengantisipasi perubahan musim yang semakin tidak menentu.

“Kamajaya dikembangkan untuk mendukung riset atmosfer. Melalui Kamajaya, informasi awal  musim dan intensitas curah hujan dapat diketahui selama enam mendatang di setiap grid lokasi di wilayah Indonesia,” jelas Erma, pada rapat koordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Banten, di Gedung Dinas Pertanian Provinsi Banten, Selasa (4/4).

Dinas Pertanian Provinsi Banten merasa perlu cepat beradaptasi terhadap perubahan  pola musim ini sehingga dapat mengambil keputusan secara tepat dalam merancang strategi pertanian jangka menengah dan panjang untuk wilayah Banten. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi musim kemarau 2023.

lebih lanjut Erma mengatakan, produk Kamajaya model prediksi atmosfer secara dinamis resolusi 15 km yang diperbaharui secara otomatis setiap bulan sekali.

Selain menyajikan informasi awal musim setiap grid hingga skala kecamatan, sistem aplikasi ini juga dapat menunjukan variabilitas hujan skala dasarian atau 10-harian sehingga potensi terjadinya peningkatan hujan yang berasosiasi dengan hujan ekstrem pada periode dasarian tertentu dapat diketahui lebih dini.

Kamajaya dapat digunakan oleh para petani untuk mendukung keputusan kapan awal tanam dan antisipasi klaim asuransi pada panen puso yang mungkin dapat terjadi. ” Sistem ini dibangun dengan mengintegrasikan pengamatan dan prediksi atmosfer sehingga dapat digunakan oleh Dinas Pertanian untuk mendukung penigkatan produksi, kualitas, dan efisiensi pertanian. Dapat diakses melalui Kamajaya.brin.go.id,” pungkasnya.

Rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Provinsi Banten ini, dimpimpin oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten dan dihadiri sekitar 40 orang dari perwakilan Dinas Pertanian kota/Kabupaten di Provinsi Banten.

Dalam rakor juga diadakan sesi pelatihan bagaimana cara menggunakan dan mengaplikasikan data Kamajaya untuk menunjang keputusan dalam masa tanam, pemupukan, dan strategi dan mengantisipasi cuaca ekstrem yang dapat mengancam sektor pertanian.

Antusiasme peserta rakor tampak pada saat sesi pelatihan tersebut karena ilmu dan teknologi dari kamajaya yang disampaikan oleh peneliti merupakan hal yang baru bagi peserta.

Sumber: brin

Related posts

ID Food Mendorong Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pertanian dan Pangan

Pinjaman Ultra Mikro BRI Bikin Petani Ini Raup Omzet Rp 36 Juta

Ratusan Ha sawah di Situbondo siap panen musim tanam dua