Konser Coldplay Dan Isu Lingkungan Di Indonesia

When she was just a girl she expected the world

But it flew away from her reach so she ran away in her sleep dreamed of paradise

Lirik pembuka lagu Paradise oleh band Coldplay ini bertema lingkungan hidup. Paradise memotivasi pendengarnya untuk memperjuangkan lingkungan hidup yang layak demi masa depan kehidupan di bumi yang sustainable. Pesan tersebut juga tampak dalam video klip Paradise yang menggambarkan seekor gajah yang kabur dari kebun binatang untuk kembali ke alam bebas. Alam dianggap surga bagi gajah yang pintar mengendarai sepeda roda satu tersebut.

Selain karena identitas musiknya, Coldplay juga terkenal dengan tema karya dan gerakan lingkungan hidup. Band asal Inggris tersebut hampir selalu memasukkan unsur alam dalam lirik lagu maupun video klip mereka. Selain Paradise, ada juga lagu Adventure of Life yang video klipnya menampilkan hutan yang asri dan kehidupan simpanse hingga Up&Up yang video klipnya penuh visualisasi simbolik akan isu sosial dan lingkungan hidup.

Konser Ramah Lingkungan 

Gelaran konser identik dengan sampah yang berserakan dan peningkatan emisi karbon secara signifikan. Menyadari hal tersebut, Coldplay dalam tur dunianya, Music of the Spheres World Tour, berinisiatif menyelenggarakan konser secara sustainable dan rendah emisi karbon. Dalam unggahan situs web resminya, Coldplay menjelaskan secara rinci apa-apa saja upaya yang digerakkan oleh anggota Coldplay, tim, penyelenggara, dan penonton dalam mendukung konser ramah lingkungan tersebut.

Reduce, reinvent, dan restore merupakan tiga prinsip yang Coldplay upayakan dalam inisiatifnya mengadakan konser yang ramah lingkungan. Ketiga prinsip ini dapat dilihat dari upaya Coldplay untuk meminimalisasi emisi karbon sebesar 50% dengan menghindari penggunaan bahan bakar fosil selama tur. Dalam perjalanannya ke negara satu ke negara lainnya, Coldplay mengganti bahan bakar fosil dengan sustainable aviation fuel (SAF) yang terbuat dari bahan-bahan sisa seperti minyak sisa restoran.

Penonton juga diajak andil. Penyelenggara konser Coldplay memberi diskon bagi penonton yang datang ke konser menggunakan transportasi umum atau kendaraan yang tidak menggunakan bahan bakar fosil, hingga menyediakan sepeda statis yang memanfaatkan energi kinestetik penonton untuk mengisi daya baterai alat-alat penunjang konser.

Coldplay bekerja sama dengan para ilmuwan dan perusahaan yang berfokus pada gerakan ramah lingkungan. Selain itu, mereka menggandeng local partner seperti perusahaan agrikultur untuk menyediakan makanan dan food bank untuk mendistribusikan lebihan makanan.

Secercah Harapan bagi Isu Lingkungan

Sudah sejak beberapa tahun terakhir isu konser Coldplay di Indonesia muncul. Sebagian membincang hoaks, sebagian optimis. Sebagian yang membincang hoax ini bukan tanpa alasan. Penggemar Coldplay memang banyak di Indonesia, tapi, dalam sejarahnya, Coldplay belum pernah mengadakan konser di Indonesia. Coldplay dikenal enggan mengadakan konser di negara yang bertolak belakang dengan nilai yang Coldplay usung, salah satunya masalah lingkungan hidup.

Indonesia dikenal sebagai negara yang masih abai dengan isu lingkungan. Masalah sampah plastik membawa Indonesia menempati peringkat kelima dunia sebagai negara penghasil sampah plastik dan penyumbang sampah plastik ke laut terbanyak menurut World Population Review. Belum lagi, isu penggundulan hutan yang masif, serta polusi udara, air dan tanah yang buruk. Banyak penggemar Coldplay menganggap Coldplay tak akan mengunjungi Indonesia dalam tur konser dunianya

Namun, Menparekraf Sandiaga Uno beberapa kali mengungkapkan optimisme terselenggarakannya konser Coldplay di Jakarta. Hingga akhirnya, resmi diumumkan bahwa Coldplay akan konser di Indonesia bulan November nanti. Bagi penggemar, tentu itu kabar baik. Sementara itu, bagi pemerintah Indonesia, ini jelas akan menguntungkan secara ekonomi dan politik.

Dalam salah satu unggahannya, Sandiaga menulis terkait konser Coldplay, “Optimis akan meningkatkan jumlah wisatawan, membawa berkah ekonomi dan lapangan kerja bagi para pelaku event dan ekonomi kreatif.” Belum terlihat hilal alias komentar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan perihal konsep konser ramah lingkungan yang diadakan oleh Coldplay. Padahal, datangnya Coldplay yang mengusung tema lingkungan hidup ini bisa jadi ajang pembuktian komitmen pemerintah Indonesia melalui KLHK dalam mengatasi masalah lingkungan.

Penggemar Coldplay yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia juga akan tergerak untuk menyukseskan penyelenggaraan konser yang ramah lingkungan. Dengan adanya konser ini, muncul secercah harapan bahwa isu lingkungan bisa sama-sama diupayakan.

Tinggal lihat saja bagaimana negara ini melalui pemerintahnya bisa belajar konsisten terhadap isu lingkungan seperti Coldplay. Masa nggak malu, sih, negara yang sangat problematik soal isu lingkungan ini dikunjungi band yang mengusung tema ramah lingkungan? Kalau nggak malu, ya, memang pada nggak tahu malu, hehe.

Sumber: Omong-omong

Related posts

ID Food Mendorong Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pertanian dan Pangan

Kemendag dorong produk pertanian Indonesia masuk pasar Australia

Pinjaman Ultra Mikro BRI Bikin Petani Ini Raup Omzet Rp 36 Juta