Home » Mentan Dorong Pertanian RI Tahan Dampak El Nino

Mentan Dorong Pertanian RI Tahan Dampak El Nino

by Jhon Sabri
46 views 2 minutes read

 

Krjogja.com – KULONPROGO – Kementerian Pertanian (Kementan) RI dorong sektor pertanian tanggap akan dampak el nino atau musim kemarau panjang. Hal itu penting mengingat saat ini salah satu tantangan terbesar pada pertanian adalah kekeringan yang disebabkan dampak el nino.

Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap melalui Gebyar Perbenihan Nasional VIII 2023 dapat mendorong lebih banyak terciptanya varietas-varietas unggul dan mampu beradaptasi dengan perubahan iklim yang ekstrem.

“Varietas kita sudah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, kerana probabilitasnya bisa sampai 10 bahkan 14 ton, ini menunjukkan kita cukup maju menciptakan varietas. Tidak hanya itu, diberbagai iklim dan cuaca juga ada yang bisa ditanam,” kata SYL sesaat sebelum menutup Gebyar Perbenihan Nasional VIII 2023 di Jogja Agro Park (JAP) Kalurahan Wijimulyo, Kapanewon Nanggulan, Kulonprogo, DIY kemarin.

Mentan mendorong edukasi pertanian yang lebih masif kepada petani terkait menghadapi perubahan iklim dan cuaca esktrim, sehingga petani mampu bertahan. Salah satunya melalui event di JAP Nanggulan, Kulonprogo.

Bagi SYL, Kulonprogo kabupaten subur yang memiliki hamparan sawah terluas di Indonesia. Kabupaten ini bahkan memiliki nilai plus dengan panorama pemandangan luar biasa dan bisa dijual sebagai objek wisata. “Saya kira Kulonprogo bukan hanya sentra pertanian saja, tapi wisata agro yang bisa kita dorong bersama sebagai sarana edukasi pertanian. Jadi pertanian tidak hanya hamparan lahan tapi juga harus masuk pada pertanian presisi. Kalau perlu jadi solusi pengendali inflasi,” tuturnya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI Suwandi mengatakan, selama ini pemerintah terus berupaya mengembangkan benih unggul bersertifikat yang dipersiapkan khusus untuk peningkatan produktivitas. Bahkan dalam gelaran Gebyar Perbenihan Nasional VIII 2023 benih padi yang dihadirkan mencapai 60 varietas.

“Padi saja ada 60 varietas unggulan termasuk yang tahan hama penyakit dan kekeringan. Jagungnya ada 20 varietas ibrida dan hasilnya tinggi ada yang 2,5 – 3 meter ada tongkol 2 bahkan ada yang warnanya ungu. Untuk rata rata padinya semua di atas 8-7 ton bahkan sampai 12 ton. Begitu juga dengan kedelai dan varietas lainya,” ujar Suwandi.

Sekda DIY, Beny Suharsono MSi menyampaikan terimakasih atas perhatian besar pemerintah pusat dalam memajukan perbenihan unggul di Indonesia. Benih merupakan komponen utama dalam menumbuhkembangkan pertanian di Nusantara. “Benih varietas unggul bersertifikat memiliki potensi hasil panen lebih tinggi dan adaptif terhadap kondisi serta lokalitas. Terimakasih Bapak Menteri atas perhatiannya terhadap perkembangan benih unggul Indonesia,” katanya.

Pj Bupati Kulonprogo, Ni Made Dwipanti Indrayanti mendorong partisipasi swasta dalam mengembangkan benih unggul sebagai upaya bersama menjaga ketahanan pangan. Apalagi pertanian sektor penting memberi nilai ekonomi bagi masyarakat. “Sistem pembenihan tanaman pangan masih didominasi pemerintah sedangkan peran swasta masih kecil kecuali pada varietas hibrida. Untuk mendorong lebih partisipasi pihak swasta maka pemerintah hendaknya membuat kebijakan bagi kemudahan investasi penegakan, kepastian hukum jaminan keamanan dan meningkatkan kesejahteraan petani menggunakan benih unggul,” tegasnya.

Sumber : Krjogja.com

You may also like