Pengembangan Sektor Pertanian Butuh Kolaborasi Banyak Pihak

 

Padang, Scientia – Sektor pertanian memainkan peran strategis dalam pembangunan nasional. Walaupun demikian, sektor pertanian masih dihadapkan pada beberapa permasalahan, diantaranya kurangnya permodalan petani dan pelaku usaha pertanian.

Permasalahan ini dikupas tuntas dalam Talk Show ke-4 AFTA yang bertemakan “Pembiayaan Perbankan di Sektor Perbankan” dengan nara sumber berkompeten antara lain Endri Martius (Dosen Sosek Faperta Unand), Heri Fitrianto (Pincab Bank Nagari Syariah), Anasril (BRI) dan Surya Rezeki (BNI) dipandu moderator Yos Nofrizal bersama Gusti Candra (Direktur Bank Nagari) sebagai Keynote Speech di Sekretariat , AFTA, Gor H.Agusalim, Sabtu (3/5).

Menurut Direktur Utama Bank Nagari, M.Irsad yang juga Ketua Yayasan AFTA turut hadir menyebutkan perlu untuk permasalahan pembiayaan petani perlu kolaborasi antara swasta, pelaku bisnis, pemerintah dan petani.

“Jika kita ingin meningkatkan sektor pertanian secara kualitas perlu kolaborasi beberapa pihak, baik itu pemerintah, swasta, pelaku bisnis dan petani. Karena itu petani tidak perlu alergi dengan pembiayaan perbankan karena ada peran PPL dalam memberikan edukasi mengenai pembiayaan yang sehat dan aman untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani,” ucap Jack Irsad panggilan akrab Dirut Bank Nagari.

Surya Rezeki dari Bank BNI juga menambahkan Bank BNI dan perbankan mendukung pemberian fasilitas ke petani.

“Pola pembiayaan ke petani lebih kurang hampir sama setiap Bank, klo BNI Yarnen (Bayar saat panen) atau clean Up system, Klo BRI Grace period (penundaan pembayatan JW 3,6 sampai 12 bulan) sedangkan dari segi tanggung jawab pembinaan ke petani itu adalah tanggung jawab bersama antara Perbankan, pemerintah, A
akademisi dan masyarakat” tukas Surya yang juga Alumni Pertanian Unand.

Dalam pembiayaan ke petani, Surya menyebutkan perlu pendampingan yang kontinue dan off taker yang menjadi pihak penerima hasil Petani dalam satu perjanjian kerja sama (PKS)

“Saat ini BNI memberikan kemudahan akses bagi petani agar dapat “Bankable” sesuai dengan standar perbankan dengan ber transaksi di AgenBNI46, petani juga bisa menjadi minta BNI sebagai Agen BNI46 dimana setiap trx di hargai/ diberikan fee oleh BNI” tutup Surya.

Talk Show AFTA merupakan agenda rutin yang diadakan untuk mengangkat isu-isu di sektor pertanian serta memberikan solusi melalui nara sumber berkompeten dibidangnya, di mana nanti diharapkan bisa menjadi salah satu indikator kebijakan pemerintah dalam pembangunan.

Sumber : Scientia

Related posts

ID Food Mendorong Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pertanian dan Pangan

Pinjaman Ultra Mikro BRI Bikin Petani Ini Raup Omzet Rp 36 Juta

Ratusan Ha sawah di Situbondo siap panen musim tanam dua