Home » Begini Jurus Produksi Sawit Petani Tak Lagi Kalah dari Swasta

Begini Jurus Produksi Sawit Petani Tak Lagi Kalah dari Swasta

by Ramanta Prihatiwi
53 views 2 minutes read

Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia. Di mana menurut CPOPC, Indonesia berkontribusi 56% terhadap produksi sawit dunia, disusul Malaysia dengan 20 persen. sepanjang tahun 2022, Indonesia memproduksi 46,72 juta ton minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO). Sebanyak 30,80 juta ton diantaranya dipasok ke pasar ekspor.

Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, pekebun rakyat mengusahakan sekitar 41% lahan sawit nasional dan berkontribusi sekitar 33% terhadap produksi nasional. Data tersebut mengacu statistik tahun 2020.

Hanya saja, produktivitas kebun petani sawit rakyat masih lebih rendah dibandingkan produktivitas kebun sawit perusahaan swasta. Yakni sekitar 3 ton per ha berbanding dengan 6 ton per ha setara CPO.

Untuk itu, pemerintah diminta melakukan sejumlah langkah untuk memacu peningkatan produktivitas petani. Mulai dari pengembangan riset dan penelitian bibit unggul, edukasi penggunaan bibit legal, hingga penggunaan pupuk dan proses pengolahan lahan.

Hal itu disampaikan Menteri Pertanian tahun 2004-2009 Anton Apriyantono, Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN Puji Lestari, serta Kepala Pusat Studi Sawit IPB Budi Mulyanto dalam CNBC Indonesia ‘Sawit Week 2023, Optimalisasi Produktivitas Sawit di Tengah Ancaman El Nino’, Selasa 94/7/2023).

Anton mengatakan, selama ini petani ditengarai masih banyak menggunakan bibit yang tak sesuai.

“Karena dana terbatas, ditengarai petani pakai bibit asal-asalan. Padahal kerugiannya baru terasa nanti. Untuk itu, perlu memberikan pemahaman kepada pekebun rakyat soal penggunaan bibit ini,” kata Anton.

“BPDPKS perlu memberikan dana bantuan yang fokus untuk membantu petani agar menggunakan bibit unggul yang sesuai,” tambahnya.

Di sisi lain, Budi Mulyanto mengatakan, riset merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan penggunaan bibit unggul kebun sawit rakyat.

“Kita concern peningkatan produksi kebun rakyat, untuk itu bibit harus baik dan jelas mutunya,” katanya.

“Riset bibit unggul menjadi sangat strategi. Karena setelah menanam, baru ketahuan produksinya itu 3 tahun kemudian,” ujar Budi.

Tak hanya riset bibit, lanjut Budi, pemilihan lahan yang sesuai juga akan menentukan produktivitas tanaman kelapa sawit.

“Lalu bagaimana penggunaan pupuk, takarannya, cara dan posisi pemupukan. Ini menjadi isu penting dan produktivitas sawit sangat tergantung hal ini,” kata Budi.

Di sisi lain, Budi Mulyanto mengatakan, riset merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan penggunaan bibit unggul kebun sawit rakyat.

“Kita concern peningkatan produksi kebun rakyat, untuk itu bibit harus baik dan jelas mutunya,” katanya.

“Riset bibit unggul menjadi sangat strategi. Karena setelah menanam, baru ketahuan produksinya itu 3 tahun kemudian,” ujar Budi.

Tak hanya riset bibit, lanjut Budi, pemilihan lahan yang sesuai juga akan menentukan produktivitas tanaman kelapa sawit.

“Lalu bagaimana penggunaan pupuk, takarannya, cara dan posisi pemupukan. Ini menjadi isu penting dan produktivitas sawit sangat tergantung hal ini,” kata Budi.

Sumber : CNBC

You may also like