Dukung Pertanian, PLN Giatkan Electrifying Agriculture di Kota Penghasil Beras

Cianjur merupakan salah satu daerah penghasil beras di Jawa Barat. Oleh karena itu PLN UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Cianjur gencar memasarkan program Electrifying Agriculture untuk mendorong pabrik penggilingan beras agar menjadi lebih efisien.

Melalui ULP (Unit Pelayanan Pelanggan) Mande, PLN kembali merealisasikan permohonan pasang baru pabrik beras Jembar Rejeki, Senin (5/6).

“Program electrifying agriculture artinya mengganti alat-alat mesin pertanian yang berbahan bakar minyak ke listrik. Untuk pabrik beras Jembar Rejeki sendiri beralih ke listrik dengan dipasok daya 82.500 VA dan tarif I2,” kata Arie Febrianto, Manager ULP Mande.

H. Damoeh, pemilik pabrik beras yang beralamat di Kampung Kamiran RT 2 RW 4, Desa Selajambe, Kecamatan Sukaluyu itu berharap, setelah beralih dari mesin diesel berbahan bakar solar ke listrik PLN, mampu menekan biaya operasional pabriknya.

“Mudah-mudahan dengan beralih ke listrik, biaya bahan bakar berkurang. Jadi intinya bisa mengurangi beban pembiayaan,” ujar Damoeh.

Menurut Damoeh bahan bakar solar sekarang sulit dijumpai dan harus menggunakan barcode.

“Apabila pabrik beras membeli solar per liter Rp 13.250,- itu setara 1,2 kWh listrik yang harganya hanya sekitar Rp 1.800, sehingga dengan mengikuti program electrifying agriculture pelaku usaha agrikultur dapat menghemat biaya sampai 80 persen,” terang Arie.

Selain dari segi biaya, penggunaan listrik pada alat-alat pertanian juga lebih ramah lingkungan dan tidak bising.

“Dengan beralih ke listrik, menghindarkan suara diesel supaya nyaman di pabrik,” tambah Damoeh.

Sementara itu Manager PLN UP3 Cianjur, Agus Tasya, menyampaikan bahwa PLN UP3 Cianjur siap memenuhi listrik untuk kebutuhan usaha di sektor agrikultur supaya lebih produktif melalui program electrifying agriculture.

“Tidak hanya pabrik beras Jembar Rejeki, kami juga siap memasok listrik ke pabrik-pabrik beras lainnya di Cianjur yang ingin beralih menggunakan listrik. Sejak tahun 2021, tercatat pelanggan program electrifying agriculture di wilayah Cianjur sudah mencapai 88 pelanggan dan harapannya akan terus bertambah,” kata Agus.

Pada kesempatan berbeda, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Susiana Mutia menyampaikan harapannya agar pemanfaatan listrik oleh pelanggan di bidang agriculture dapat meningkatkan daya saing produknya. Pelanggan dapat memanfaatkan teknologi modern berbasis energi listrik guna mendongkrak produktivitas dan menekan biaya operasional sehingga kesejahteraannya pun meningkat.

Pelanggan PLN dapat mendaftar program electrifying agriculture melalui PLN Mobile atau bisa mengunjungi kantor PLN terdekat. Dengan mendaftar program electrifying agriculture, bangunan tempat usaha pelanggan dapat langsung teraliri listrik PLN, tidak menarik kabel dari rumah pelanggan, sehingga akan lebih nyaman dan aman.

Source : Radarcianjur

Related posts

ID Food Mendorong Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pertanian dan Pangan

Kemendag dorong produk pertanian Indonesia masuk pasar Australia

Pinjaman Ultra Mikro BRI Bikin Petani Ini Raup Omzet Rp 36 Juta