Petani Sulsel tanam palawija hadapi dampak El Nino


Petani di Sulawesi Selatan dominasi menanam palawija menghadapi musim kemarau panjang yang merupakan dampak dari fenomena El Nino.

“Sebagian besar petani di Kabupaten Maros dan Pangkep menanam palawija seperti kacang tanah, kacang polong, kacang ijo da jagung, karena irigasi minim airnya,” kata Ketua Kelompok Tani Toddopuli Abd Wahid di Kacamatan Lau, Kabupaten Maros, Senin.

Dia mengatakan, meskipun ada irigasi yang tersedia namun karena persediaan airnya sangat terbatas, sehingga petani lebih memilih menanam palawija yang tidak membutuhkan banyak air.

Sementara itu, petani di Kabupaten Pangkep, Sabaruddin juga mengakui saat memasuki musim kemarau ini, petani lebih memilih menanam jagung dan kacang ijo karena lebih mudah perawatannya dan tidak perlu harus disiram air setiap hari.

“Kalau tahun lalu, masih sempat menanam padi hingga tiga kali setahun, kali ini hanya dua kali setahun saja dan satu kali tanam palawija,” katanya.

Dampak dari kekeringan dan terbatasnya air tanah maupun air permukaan itu, diakui Kepala Dinas Tanaman Pangan Makassar Mahyuddin.

Menurut dia, bukan hanya Kota Makassar yang mulai merasakan dampak kekeringan memasuki kemarau panjang yang diprediksi pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), namun juga kabupaten lainnya di Sulsel.

Sumber : Antara

Related posts

ID Food Mendorong Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pertanian dan Pangan

Pinjaman Ultra Mikro BRI Bikin Petani Ini Raup Omzet Rp 36 Juta

Ratusan Ha sawah di Situbondo siap panen musim tanam dua