Inisiasi Pupuk Indonesia Niaga klasterisasi petani dalam program Makmur di Cilegon


Pertanian merupakan sektor strategis yang mendukung ketahanan pangan nasional. Namun pada tahun 2023 ini, pertanian tengah menghadapi kemarau panjang dan curah hujan rendah akibat dampak dari fenomena naiknya suhu permukaan air laut atau El Nino.

Dengan kondisi tersebut, salah satu upaya Pupuk Indonesia adalah dengan mendukung intensifikasi pertanian, yaitu dengan menyediakan program Makmur.

Pupuk Indonesia Niaga, sebagai anggota grup Pupuk Indonesia, secara berkesinambungan turut berperan aktif dalam Program Makmur Pupuk Indonesia menvingat cakupan bisnis pi niaga yang tersebar di beberapa provinsi.

Dalam rilis yang di terima Antara di Pangkalpinang, Senin, Program Makmur selain memberikan benefit kepada petani, juga memberikan peluang usaha peningkatan pendapatan bagi stakeholder.

Program Makmur singkatan dari Mari Kita Majukan Usaha Rakyat merupakan ekosistem yang menghubungkan petani dengan sejumlah perusahaan BUMN yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani dari hasil usaha tani.

Program ini diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada tahun 2021. hingga Agustus 2023, Pupuk Indonesia telah menjalankan program Makmur di atas lahan seluas 226.299 hektar atau 131 persen dari target 172.667 hektar.

Begitu juga dengan peningkatan produktivitas, seperti padi dengan rata-rata meningkat 14 persen, jagung rata-rata meningkat 23 persen, tebu meningkat rata-rata 27 persen, kopi meningkat rata-rata 48 persen, dan sawit meningkat rata-rata 7 persen.

Sumber : Antara

Related posts

ID Food Mendorong Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pertanian dan Pangan

Pinjaman Ultra Mikro BRI Bikin Petani Ini Raup Omzet Rp 36 Juta

Ratusan Ha sawah di Situbondo siap panen musim tanam dua