Home » Sinergi-Kolaborasi Jadi Kunci Memperkuat Pangan dan Pertanian

Sinergi-Kolaborasi Jadi Kunci Memperkuat Pangan dan Pertanian

by Cardito Yulianti
55 views 2 minutes read


Plt. Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat panen raya padi di Desa Ciasem Girang, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang. Arief bersama Presiden Jokowi meninjau panen raya yang tengah dilakukan pada lahan seluas 760 hektare.
 
Presiden dalam kesempatan itu mengatakan dengan produktivitas mencapai 8,4 ton per hektare pasokan beras aman. Ia juga memastikan panen padi tetap berjalan di sejumlah lokasi dan produksi padi nasional maksimal meski di tengah ancaman iklim El Nino.
 
“Saya senang melihat hasilnya, saya kira ini satu hektare bisa mencapai sembilan ton, kita harapkan dari panen inilah pasokan beras bisa menambah cadangan kita,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan resmi, Minggu, 8 Oktober 2023.
 
Lebih lanjut, ia mengatakan, meski El Nino berpotensi mengancam produksi padi, Presiden Jokowi memastikan stok beras dalam negeri dan cadangan beras Bulog dalam posisi yang aman.
 
“Tetapi memang tetap masih kurang, sehingga dari stok yang ada di Bulog sekarang ini 1,7 juta ton, kita masih menambah lagi sampai akhir tahun kira kira 1,5 juta ton cadangan kita, karena apapun El Nino memberikan pengaruh pada produksi dan hasil panen yang ada,” ujar Presiden.

Kunci perkuat pangan dan pertanian

Sementara itu, Arief mengatakan, sinergi dan kolaborasi adalah kunci untuk menguatkan sektor pangan dan pertanian. Menurutnya, peran dan fungsi Kementan yang berfokus pada produksi pangan menjadi bagian penting dalam penguatan tata kelola pangan nasional.

“Tentunya dengan penugasan dari Bapak Presiden sebagai Plt. Mentan ini kita berharap dapat mengakselerasi pembangunan pertanian yang semakin menguatkan peran dan fungsi Kementan yang berfokus pada peningkatan produksi pangan, daya saing pertanian, dan kesejahteraan petani,” ujar Arief.

Untuk diketahui, luas panen pada periode Januari-September 2023 di Kabupaten Subang tercatat mencapai 131.423 ha dengan total produksi 893.366,24 ton GKP.

Adapun harga jual gabah di lokasi mencapai Rp7.200 per kilogram (kg) dengan harga beras rata-rata sebesar Rp13.500 per kg. Presiden Jokowi menuturkan, saat ini harga gabah ditingkat petani cukup tinggi, bahkan ada yang menyentuh harga Rp7.600 per kg.

“Petani senang harga gabahnya Rp7.300 sampai Rp7.600. Kalau petaninya, senang tetapi pembeli berasnya yang harus kita atasi dengan memasok sebanyak-banyaknya pasar. Sementara di Cipinang harga sudah turun,” terang Presiden.

Sumber: Metro TV News

You may also like