Bos Id Food Ungkap Target 2023, Penjualan Dibidik Rp17,2 T

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero) atau ID Food menargetkan penjualan sebesar 17,2 triliun hingga akhir Desember 2023. Jumlah ini meningkat sekitar 10% dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengungkapkan di samping penjualan, ID Food menargetkan ebitda lebih dari Rp 1 triliun atau meningkatkan 185% dari tahun sebelumnya.

“Itu yang menjadi kunci dan amanah pemegang saham untuk memperbaiki holding pangan ini seperti tujuan dibentuknya. Pertama untuk ketahanan pangan. Kedua membantu inklusivitas petani, peternak, nelayan, UMKM, dan kami diminta menjadi perusahaan kompetitif dan go global,” ungkap dia dalam BUMN Performance Report 2023, CNBC Indonesia (Rabu, 30/08/2023).

“Dari target Rp17,2 triliun itu, industri gula berkontribusi kurang 35% dari seluruh bisnis kami. Terbesar kedua di logistik karena kami ada 3 perusahaan yang mereka punya kekuatan trading, baik mengagregasi produk yang dihasilkan anak perusahaan ID Food, kemudian produk dari luar ID Food, ini kontribusi kurang lebih 35%. Dan, kurang lebih 30 persen disumbang peternakan, perikanan, dan lain, Jadi, gula sangat signifikan buat kami,” tutur Frans.

Seperti diketahui ID Food merupakan Holding BUMN Pangan yang dibentuk pada awal 2022 lalu dengan tujuan mendukung program pemerintah secara transparansi dalam mencapai supply chain system yang stabil. Holding BUMN Pangan tersebut terdiri dari PT Perusahaan Perdagangan Indonesia/ PPI PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari, PT Garam dan, PT Rajawali Nusantara Indonesia sebagai Induk Holding BUMN Pangan.

Dalam proses transformasi ekosistem pangan, PT PPI sebagai member of ID FOOD berperan sebagai trading logistik atas produk-produk Holding BUMN Pangan dalam proses distribusi dari hulu ke hilir.

Adapun selain target kinerja, Frans menjelaskan, setelah pembentukan holding, ID Food akan melakukan konsolidasi ke dalam perusahaan. Antara lain melakukan perbaikan program, restrukturisasi keuangan, hingga perbaikan modal bisnis.

“Kami ada 16 anak perusahaan yang di samping gula, peternakan, perikanan, garam, pertanian, kemudian ada beberapa distribusi. Kami juga melakukan perbaikan beberapa program, restrukturisasi keuangan, dan perbaikan modal bisnis,” jelas Frans.

Sumber : cnbc

Related posts

ID Food Mendorong Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pertanian dan Pangan

Pinjaman Ultra Mikro BRI Bikin Petani Ini Raup Omzet Rp 36 Juta

Ratusan Ha sawah di Situbondo siap panen musim tanam dua