Home » China Kirim Bencana Baru! Petani RI Bisa Semakin Menderita

China Kirim Bencana Baru! Petani RI Bisa Semakin Menderita

by Jhon Sabri
31 views 2 minutes read

Jakarta, CNBC Indonesia – Malapetaka baru tampaknya akan datang setelah China meminta beberapa produsen pupuk untuk menghentikan ekspor urea pasca harga pupuk di China naik gila-gilaan. Langkah ini disinyalir bakal menghambat pasokan dan meningkatkan biaya bagi para petani tujuan ekspor utama. Adakah Indonesia?

Sebagai informasi, harga pupuk urea diperdagangkan di Zhengzhou Commodity Exchange melonjak hampir 50% selama periode tujuh minggu dari pertengahan Juni sampai akhir Juli, namun kemudian harganya berfluktuasi dan turun sekitar 11% pada pekan ini.

Larangan ekspor tersebut merupakan kesepakatan ekspor baju sejak awal September ini menyusul mandat pemerintahnya meskipun sejauh ini hanya berlaku pada pupuk jenis urea saja. Namun tetap saja negara ini yang bakal ‘tersakiti’.

Sebagaimana diketahui, Negeri Tirai Bambu ini merupakan produsen sekaligus konsumen urea terbesar di dunia. Maka, penurunan ekspor disinyalir bisa mengancam pasokan serta membuat lonjakan harga pupuk urea global. Terlebih, negara seperti India, Korea Selatan, Myanmar, dan Australia adalah negara tujuan ekspor utama dari pupuk Urea China.

Pembatasan juga memperparah kondisi pasar pertanian global, yang telah dipengaruhi oleh cuaca ekstrem di berbagai wilayah, pembatasan ekspor oleh India dan perang Rusia di Ukraina.

Lantas bagaimana dengan Indonesia?

Memang, Indonesia masuk kategori ‘negara lainnya’ pada grafik di atas. Menurut data Direktorat Jenderal Bea Cukai yang diolah Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor pupuk sebanyak 6,39 juta ton pada 2022. Negara asal impor memang salah satunya adalah China.

Indonesia banyak mengimpor pupuk, karena pupuk produksi lokal belum mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri. Maka dengan kebijakan larangan impor pupuk urea ini Indonesia patut waspada akan kenaikan harga pupuk serta persoalan pasokan.

Dampak jangka panjangnya, jika harga pupuk melonjak Ujungnya akan sampai ke petani dan mengganggu hasil panen. Hal ini sudah terjadi di beberapa negara. Misalnya, Di Zimbabwe, impor pupuk yang langka dan mahal telah memaksa petani jagung seperti membuat pupuk sendiri. “Kami mencampur kotoran sapi atau kotoran ayam dengan seng,” kata seorang petani di sana seperti yang dikutip dari Reuters.

Sumber : CNBC

You may also like