Marciana Minta Jajaran Lapas Atambua Optimalkan Potensi Pertanian Dan Peternakan Untuk Pembinaan WBP

Atambua – Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana Dominika Jone memimpin apel pagi di Lapas Kelas IIB Atambua, Jumat (17/11/2023). Marciana mengapresiasi jajaran Lapas Atambua yang selama ini berperan sangat baik dalam upaya pembinaan dan pemenuhan hak-hak dasar Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

“Tingkatkan pemberdayaan WBP yang ada di Lapas Atambua. Begitu banyak potensi di Lapas Atambua seperti potensi peternakan dan pertanian dengan lahan yang cukup luas. Optimalkan potensi tersebut untuk membangun Lapas,” ujarnya.

Marciana meminta jajaran Lapas Atambua untuk membuat peta kondisi pengelolaan lahan di Lapas setiap 6 bulan sekali. Koordinasi juga harus dilakukan dengan Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian maupun perkebunan serta peternakan, terutama untuk semua lahan kosong yang ada dapat dikelola dengan baik.

“Jangan sampai lahan kosong itu menjadi lahan tidur” pesannya.

Marciana menambahkan, pegawai yang bertugas di bagian pelayanan tahanan agar melaksanakan tugas secara profesional. Penggunaan anggaran juga harus dilakukan secara baik dan bertanggung jawab, salah satunya untuk pemeliharaan bangunan lapas. Jajaran Lapas Atambua agar memastikan setiap warga binaan, terutama yang tidak mampu, telah mendapatkan bantuan hukum gratis dari OBH terakreditasi.

“Memasuki tahun politik, saya minta jajaran Lapas Atambua agar lebih selektif menerima siapa saja yang masuk ke Lapas dengan tujuan tertentu. Pastikan WBP untuk dapat menggunakan hak pilihnya, tapi jangan mempengaruhi WBP untuk memilih salah satu caleg tertentu” tegasnya.

Marciana juga menginstruksikan jajaran Lapas Atambua agar tidak mengambil foto diri dengan gaya tertentu, seperti mengacungkan jempol atau menunjukkan simbol cinta “saranghaeyo”. Hal ini untuk menjaga netralitas ASN jelang Pemilu 2024.

“Lakukan pengawasan terhadap semua hal. Jangan sampai ada berita negatif tentang Lapas Atambua. Bangun mental untuk bekerja dengan hati, disiplin dan menjunjung integritas,” imbuhnya.

Pasca-memberikan arahan, Marciana menyempatkan blusukan ke dalam Lapas untuk bertatap muka dan berdialog dengan para WBP guna mendengarkan keluhan dan masukan mereka terkait pelayanan, serta meninjau kondisi blok-blok. Termasuk melihat WBP yang sedang sakit, serta meninjau layanan bantuan hukum di dalam Lapas.

Dari hasil dialog tersebut, Marciana mendapati adanya WBP yang mengidap gondok cukup lama dan parah, untuk itu dirinya meminta agar WBP yang sakit segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.

Marciana juga menemukan masih ada WBP yang tidak memiliki KTP dan Kartu Indonesia Sehat. Terkait hal ini, pihaknya meminta jajaran Lapas Atambua untuk berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, baik kepada WBP yang belum memilki KTP maupun WBP yang sudah melakukan foto namun KTP belum jadi.

Marciana mengingatkan seluruh jajaran Lapas Atambua untuk selalu memberikan pelayanan terbaik. Utamanya dalam pemenuhan hak-hak dasar seperti kualitas bahan makanan (bama). Menu makanan yang diberikan kepada warga binaan wajib memenuhi standar dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan menu yang telah ditetapkan setiap harinya melalui pemeriksaan dapur.

“Bahan makanan yang masuk harus disertai dengan foto dan berita acara serta dipastikan sudah memenuhi standar sesuai dengan Permenkumham 40 Tahun 2017.” ujarnya.

Menurutnya, pelayanan pemberian makanan dan juga ketersediaan air bersih merupakan hal penting yang perlu diperhatikan secara serius, untuk itu Marciana meminta agar segera dilakukan koordinasi dengan Dinas PUPR dan PDAM untuk perbaikan sumur bor di Lapas.

“Perhatikan dengan baik kebersihan dapur, ketersediaan air bersih untuk air minum dan pelayanan pemberian makanan bagi WBP agar sesuai antara manage bon, bahan makanan yang masuk dari penyedia bama dan daftar menu harian juga harus sesuai.” pesannya.

Sebelum meninggalkan blok, Marciana kembali mengingatkan WBP untuk menjaga kebersihan kamar mengingat sudah memasuki musim hujan. Dirinya mewajibkan WBP agar rutin menguras bak mandi untuk menghindari bersarangnya nyamuk, terutama nyamuk aedes aegypti yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.

Sumber : ntt.kemenkumham.go.id

Related posts

ID Food Mendorong Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pertanian dan Pangan

Pinjaman Ultra Mikro BRI Bikin Petani Ini Raup Omzet Rp 36 Juta

Ratusan Ha sawah di Situbondo siap panen musim tanam dua