Home » Nih! Alasan & Tujuan Jokowi Pilih Amran Jadi Mentan Lagi

Nih! Alasan & Tujuan Jokowi Pilih Amran Jadi Mentan Lagi

by Jhon Sabri
39 views 2 minutes read

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan memilih Amran Sulaiman menjadi Menteri Pertanian, karena sudah memiliki pengalaman pada bidang ini. Selain itu Amran juga ditugaskan supaya bisa menurunkan harga beras.

“Biar bisa langsung kerja, karena beliau dulu adalah Menteri Pertanian, jadi gak usah diajarin, gak usah belajar birokrasi, gak usah mengetahui Dirjennya siapa. Begitu dilantik langsung kerja,” kata Jokowi di Gudang Bulog, Kota Padang, Rabu (25/10/2023).

Jokowi juga mengatakan tugas utama yang diberikan pada Amran adalah mengejar produksi beras. Supaya bisa menurunkan kembali harga komoditas pangan utama ini bisa turun.

“Angkanya (target produksi beras), tanya Menteri Amran, karena hanya dengan itu harga beras bisa kita kerek turun kembali. produknya harus melimpah,” kata Jokowi.

Sebagai informasi, Mengutip data Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga beras premium kini mencapai Rp 15.090 per kilogram sedangkan beras medium Rp 13.130 per kilogram di level pedagang eceran. Sedangkan harga rata-rata beras premium dan medium pada awal tahun 2024 kisaran Rp 13.000 dan Rp 11.500 per kilogram.

Sebelumnya Mantan Pelaksana Tugas Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi menargetkan produksi beras mencapai 35 juta ton di tahun 2024. Hal ini juga dilakukan supaya Indonesia tak lagi mengimpor beras.

“Karena tahun depan saya meminta Dirjen Kementerian Pertanian mempersiapkan padi 35 juta ton setara beras. Ini supaya kita tidak impor lagi beras,” ungkap Arief dalam keterangannya, Selasa (24/10/2023).

Untuk mencapai target produksi beras 35 juta ton tahun 2024, Kementan bersama dinas pertanian seluruh Indonesia harus memastikan berjalan suksesnya Musim Tanam (MT) I 2023/2024 yang berlangsung mulai November 2023 sampai Maret 2024.

Karena itu, hal penting yang harus dijamin adalah ketersediaan benih, pupuk, saluran irigasi, penanggulangan hama dan penyuluh pertanian ada bersama petani.

“Kemudian pasca panennya ada penggiling padi, sehingga kita sama-sama dari on farm dan off farmnya dapat meningkatkan produksi,” tegasnya.

Adapun langkah lain untuk mengejar target produksi beras 35 juta ton, lanjutnya, dengan menyiapkan asuransi pertanian bagi petani dan pelaku usaha pertanian, mendetailkan optimalisasi alat mesin pertanian dan mendetailkan 26.000 outlet pupuk milik Pupuk Indonesia di seluruh Indonesia agar terisi pupuk bersubsidi dan komersil.

Sumber : CNBC

You may also like