Home » Mentan Punya Jurus Ini Agar RI Tak Dibombardir Beras Impor

Mentan Punya Jurus Ini Agar RI Tak Dibombardir Beras Impor

by Jova Nadya
56 views 1 minutes read

Jakarta – Menteri Pertanian Amran Sulaiman menghadiri rapat internal bersama Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko di Kantor KSP Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023). Dalam rapat itu dibahas mengenai kondisi El Nino yang membuat masa tanam mundur.

Dalam kesempatan itu juga dihadiri oleh Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.

“Kita bahas pangan, kemudian kondisi El Nino, sekarang masih El Nino. El Nino ini membuat masa tanam kita mundur karena begitu kencang ya tahun ini,” ungkap Amran usai rapat.

Imbas El Nino juga membuat panen raya mundur satu bulan yang biasanya dimulai dari bulan Februari – Maret. Sehingga ia bakal menjalankan program tanam cepat yang dimulai penanaman pada bulan ini, supaya bisa bisa mengatasi persoalan masa tanam yang mundur.

“Kita siasati dengan tanam cepat, Insya Allah lusa kita ke Jawa Timur tanam cepat, panen langsung kita tanam,” katanya.

Kedua Kementerian Pertanian juga akan memberikan insentif benih gratis kepada petani supaya bisa mendorong produksi.

“Kedua strategi kita seluruh tanah yang beririgasi di Indonesia sekitar 1 – 1,5 juta hektare akan, kita akan memberikan insentif benih gratis. ini akan meningkatkan produksi. jadi petani juga mau melakukan tanam cepat,” ucapnya.

Kementan sendiri juga sudah menganggarkan program ini hingga Rp 5,8 triliun dari bulan Oktober 2023 – Maret 2024. Adapun target produksi pada program tanam cepat ini diharapkan bisa menghasilkan beras mencapai 900 ribu ton. Sedangkan jika di bawah itu maka kemungkinan akan terjadi kekurangan kekurangan beras.

“Kalau 1 juta hektare minimal 900 ribu itu cukup, kalau di bawah 700,600, apalagi 500 itu pasti kekurangan beras 3 bulan kemudian. jadi kalau bulan November tanam di bawah 1 juta hektare, di bulan Januari akan kekurangan,” kata Amran.

Selain itu Amran juga menegaskan program tanam cepat ini dilakukan untuk menekan impor, bukan kembali membuat RI Swasembada beras pada 2017, 2019, 2020 silam.

“Menekan impor di 2024 mudah-mudahan sudah produksi meningkat 2025, 2026 swasembada kembali,” tuturnya.

Sumber : CNBC

You may also like