Home » Pak Jokowi, 10 Tahun Ini Jumlah Usaha Pertanian RI Menyusut!

Pak Jokowi, 10 Tahun Ini Jumlah Usaha Pertanian RI Menyusut!

by Jhon Sabri
33 views 1 minutes read

Jakarta, CNBC Indonesia – Selama 10 tahun terakhir ini, jumlah usaha pertanian di Indonesia turun, berdasarkan Sensus Pertanian 2023 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS).

Pada tahun ini, jumlah usaha pertanian secara nasional sebanyak 29,36 juta, turun hingga 7,42% dari catatan Sensus Pertanian 2013 yang masih sebanyak 31,71 juta usaha pertanian.

“Hasil dari Sensus Pertanian yang kita dapatkan, jumlah usaha pertanian di Indonesia sebanyak 29,36 juta unit usaha pertanian, turun 7,42%,” kata Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto saat diseminasi hasil Sensus Pertanian 2023 di Jakarta, Senin (4/12/2023).

Turunnya jumlah usaha pertanian pada sensus tahun ini disebabkan usaha pertanian perorangan turun sebesar 7,45% dari 2013 sebanyak 31,70 juta unit, menjadi hanya sebanyak 29,34 juta unit pada 2023.

Sementara itu, usaha pertanian yang dilakukan oleh perusahaan pertanian berbadan hukum justru meningkat 35,54% selama 10 tahun terakhir, dari 4.209 menjadi 5.705 unit.

Komponen lain, yakni usaha pertanian lainnya, juga meningkat drastis 10 tahun terakhir mencapai 116,08%, dari jumlahnya yang hanya 5.982 unit menjadi 12.926 unit pada 2023.

Contoh bentuk entitas usaha pertanian lainnya berupa pondok pesantren, lembaga pemasyarakatan, kantor pemerintah/swasta, komplek TNI, dan kelompok tani yang usahanya dilakukan secara bersama.

Khusus untuk usaha pertanian perorangan, yang mendominasi usaha pertanian di Indonesia, paling banyak berlokasi di Jawa Timur dengan jumlah 5.676.717 unit atau 19,35 persen dari UTP di Indonesia.

Sementara itu, UTP paling sedikit terdapat di Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah 13.416 unit atau 0,05 persen dari UTP di Indonesia. Disebabkan terbatasnya lahan-lahan pertanian di kawasan tersebut.

“Paling sedikit sudah bisa kita duga adalah di DKI Jakarta, jadi di DKI Jakarta yang mengusahakan pertanian perorangan masih 13.416 atau hanya 0,05%,” ungkap Atqo.

Sumber : CNBC

You may also like