Manajer UPLAND Project, Muhammad Ikhwan, menyampaikan harapannya agar program UPLAND yang akan selesai pada tahun 2026 dapat terus berlanjut dengan dukungan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dia juga berharap jangkauan program UPLAND dapat diperluas agar manfaatnya dirasakan oleh lebih banyak masyarakat, terutama petani di luar lokasi proyek UPLAND.
“Kami berharap Banjarnegara bisa mencapai target yang diharapkan dari UPLAND ini, sehingga UPLAND bisa menjadi sebuah legasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar Muhammad Ikhwan, Selasa (1/10/2024).
UPLAND Project sendiri merupakan program yang didanai melalui hibah dari IFAD (International Fund for Agricultural Development) dan ISDB (Islamic Development Bank). Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian serta pendapatan petani. Di Banjarnegara, program UPLAND berfokus pada pengembangan komoditas kopi dan domba.
“Kami berharap bantuan program UPLAND bisa mencapai tujuan yang ditetapkan, terutama dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani kopi dan domba di Banjarnegara,” tambah Ikhwan.
Ikhwan juga menekankan pentingnya keberlanjutan program ini melalui pendanaan APBD, mengingat UPLAND mencakup berbagai aspek pertanian, mulai dari hulu hingga hilir.
Selain itu, permodalan menjadi salah satu elemen kunci yang juga difasilitasi oleh UPLAND, termasuk kerja sama dengan Project Implementation Unit (PIU) dalam penyusunan peraturan daerah mengenai modal dan penempatan dana hibah di Bank Jateng untuk mendukung kredit permodalan bagi petani.
“Kami bersama PIU menyusun perda mengenai permodalan untuk penempatan dana hibah di Bank Jateng. Dana ini nantinya bisa dimanfaatkan oleh para petani kopi dan domba untuk modal kerja serta investasi,” jelas Ikhwan.
Ia berharap program ini dapat terus berjalan dan memberi dampak positif, tidak hanya pada petani yang saat ini berada di lokasi UPLAND, tetapi juga pada masyarakat yang lebih luas di masa mendatang.